Text
Membangun Ilmu DENGAN PARADIGMA ISLAM
Setelah hampir dua abad gerakan pembaharuan Islam digulirkan, hasilnya belum dapat mengantarkan umat Islam keluar dari problem keterbelakangan. Umat Islam menurut Ismail Rajil al-Faruqi masih tetap berada pada anak tangga, dan menurut Ahmad Syafi'i Ma'arif adalah komunitas yang terpinggirkan dalam percaturan peradaban dunia.
Penulis buku ini melihat faktor lemah dan hancurnya sistem pendidikan di dunia Islam menjadi faktor dominan menyebabkan umat Islam sulit bangkit dari keterpurukan, apalagi leading bagi peradaban dunia. Selain rendahnya etos keilmuan, lemahnya etos kerja kaum muslimin, penerapan dualisme sistem pendidikan di dunia Islam mempunyai andil besar memperburuk kinerja pengembangan mutu sumber daya umat Islam.
Akar masalah yang menyebabkan dualisme sistem pendidikan di dunia Islam, terletak pada penyerapan dan penerapan pandangan Barat sekuler oleh ilmuan muslim mengenai konsep dikhatomi ilmu yang secara prontal mempertentangkan antara apa yang disebut orang dengan ilmu- ilmu agama dengan apa yang disebut dengan ilmu-ilmu sekuler.
Hasil bersih dari penerapan konsep tersebut, lahir ahli-ahli agama yang merasa asing dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan sebaliknya lahir pula ilmuan-ilmuan sekuler yang hampa dari jiwa agama (Islam).
Pandangan yang mendikhatomikan ilmu itu harus dilenyapkan, kemudian diganti dengan pandangan yang meyakini pentingnya kesatuan ilmu pengetahuan (the unity of knowledge). Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan sumbangkan pemikiran ke arah itu.
Tidak tersedia versi lain